Daftar Isi :
Buat.web.id – Tren Teknologi yang Akan Berkembang Di Tahun 2022 Dari Metaverse Hingga Web 3.0, NFT 2.0 dan Ransomeware. Tren teknologi 2022 diprediksi muncul dari segala hal yang populer di tahun sebelumnya. Seperti kita tahu, 2021 dipenuhi dengan booming teknologi baru seperti Metaverse, Web 3, Cryptocurrency, NFT, Blockchain, dan Artificial Intelligence. Maka diperkirakan tahun ini akan menjadi perjalanan yang dihiasi teknologi masa kini.
Sesuatu yang menjadi tren teknologi berasal dari hal yang disukai, dirasakan, dan dibuat oleh teknologi baru. Web 3 salah satunya. Inovasi teknologi yang satu ini erat kaitannya dengan teknologi blockchain, sistem yang juga digunakan pada Cryptocurrency dan non-fungible token (NFT).
Web 3.0 adalah layanan internet generasi ketiga berbasis web. Web generasi ketiga ini menggunakan filosofi egaliter dalam menandingi platform populer seperti Google. Yang menjadi pembeda, internet generasi ketiga bersifat terdesentralisasi karena menggunakan teknologi blockchain.
Baca Juga : Pengguna Google Chrome Mulai Beralih Perlahan Ke Microsoft Edge
Kini banyak perusahaan yang akan memasuki dunia Metaverse, realitas virtual, dan augmented reality di mana manusia bisa bermain game, bekerja, dan bersosialisasi. Metaverse adalah dunia virtual tiga dimensi yang berisi Avatar sebagai representasi manusia di sana.
Pada tahap awal, teknologi Metaverse berkembang pesat. Banyak dunia Virtual Reality, seperti Meta, membutuhkan headset. Oleh karena itu, Apple sedang bekerja keras untuk teknologi ini. Mereka akan merilis headset AR dan VR pertamanya pada tahun 2022.
Melansir dari Euro News, NFT juga meledak di tahun 2021. Tahun ini, diharapkan NFT berkembang menjadi NFT 2.0. Pada bulan November, Jaringan LTO blockchain Belanda mengungkapkan pemecahan masalah NFT saat ini, yaitu bahwa sebagian besar aset tidak dapat dimiliki sepenuhnya dan harus diperdagangkan melalui pihak ketiga.
Baca Juga : 5 Tips Pencarian Di Mesin Pencari Google Dari Kominfo
Teknologi blockchain dirancang khusus untuk menjadi sebuah sistem yang terdesentralisasi. Blockchain mampu membuat sebuah transaksi dan aset digital terlindung dengan aman. Sehingga teknologi ini banyak diadopsi oleh teknologi lain.
Di samping itu, Artificial Intelligence (AI) dan learning machine akan terus tumbuh dan semakin berkembang di perusahaan-perusahaan. AI adalah teknologi kecerdasan buatan yang dirancang khusus untuk bisa melakukan pekerjaan layaknya manusia. Namun, penggunaan teknologi ini masih banyak mendapat perdebatan karena bisa menyingkirkan lapangan pekerjaan.
Teknologi cloud computing telah menjadi penyelamat bagi banyak pelaku bisnis yang terpaksa beralih ke pekerjaan jarak jauh sejak pandemi COVID-19. Dalam Tech Trends 2022 Deloitte, dikatakan bahwa otomatisasi seperti cloud, robotika, dan AI adalah kunci utama yang muncul untuk mempertahankan dan meningkatkan pekerjaan.
Baca Juga : Mobile Apps Development Terbaik Jakarta Berpengalaman
Seiring dengan berkembangnya teknologi baru di tahun lalu, ada banyak tokoh yang sudah mengikuti tren seperti memasuki dunia Metaverse. Sudah ada Artis kenamaan dunia yang menggelar konser virtual hingga brand-brand terkenal yang menjual produknya di sana. Selain itu, membeli tanah atau real-estat di Metaverse pun masuk ke deretan tren teknologi lainnya. Realitas ini menjadikan kita sadar bahwa revolusi industri teknologi terus berjalan dan tidak bisa dihindari lagi.
Tahun 2022 tentunya diharapkan bisa menjadi kendaraan untuk teknologi dan peradaban bisa berdampingan dengan baik. Terlepas dari sebera canggih teknologi yang sudah disebutkan di atas, kita tetap perlu memerhatikan aspek kemanusian. Web 3, Metaverse, NFT hanyalah media untuk manusia terus berkembang dan mengakselerasi diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Metaverse
Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain. Metaverse juga bisa menjadi game-changer untuk shift kerja dari rumah di tengah pandemi Covid-19. Alih-alih melihat rekan kerja di kotak panggilan video, karyawan dapat bergabung dengan mereka di kantor virtual.
Baca Juga : Jasa Buat Website Jakarta, Depok, Tangerang & Bekasi No. 1
Web 3.0
Fase pertama internet adalah pembuatan situs web dan blog, yang menjadi cikal bakal lahirnya perusahaan seperti Yahoo, eBay, dan Amazon. Kemudian tingkatan berikutnya adalah Web 2.0 yang ditandai media sosial dan konten buatan pengguna di situs-situs seperti Facebook dan YouTube.
Platform ini “mendapatkan uang dan mengendalikannya, mereka membiarkan Anda menggunakan platform mereka,” rangkum Benedict Evans, seorang analis independen yang berspesialisasi di Silicon Valley. Dengan teknologi yang selalu bergerak dinamis ke arah perkembangan, ada kemungkinan internet akan memasuki fase ketiganya atau web 3.0.
Evans menyebut dalam sebuah podcast bahwa dalam fase ketiga ini, pengguna, pencipta, dan pengembang akan memiliki otoritas dan suara dalam platform dengan cara kerja yang sifatnya lebih kooperatif. Langkah revolusioner semacam itu sangat mungkin diwujudkan oleh teknologi blockchain, di mana program komputer berjalan di dalam jaringan dengan ribuan atau jutaan komputer. Sejauh ini, blockchain telah memungkinkan munculnya mata uang kripto seperti bitcoin, dan objek digital unik seperti gambar atau animasi yang disebut NFT.
“Kami banyak berbicara tentang keuangan terdesentralisasi, tetapi saya pikir pada tahun 2022 kita akan melihat lebih banyak kasus penggunaan lokal, yang akan memasuki kehidupan sehari-hari,” kata Bchiri dari perusahaan konsultan Fabernovel. Karena uang digital yang sifatnya sangat fluktuatif seperti Bitcoin telah mencapai rekor nilai tertinggi pada 2021, gelombang besar pemain telah masuk ke dalam sistem keuangan ini.
NFT 2.0
Sekarang untuk sesuatu yang sedikit berbeda dibandingkan dengan CXIP – Infinity adalah tentang penemuan dan evaluasi NFT. Ini adalah pasar NFT milik komunitas yang misinya adalah mendukung ekosistem secara organik di mana NFT dikembangkan, dimiliki, dan diperdagangkan dengan bantuan sistem yang dikendalikan DAO. Infinity memposisikan dirinya sebagai alternatif yang layak untuk OpenSea dan saudara-saudaranya yang lebih terpusat seperti Rarible, dengan fitur bonus memiliki perbendaharaan dan protokol khusus. Infinity juga mendukung’NFT yang dapat diprogram’, yang diklaim banyak orang sebagai evolusi berikutnya dalam utilitas NFT.
Baca Juga : Buku Penerapan SEO (Search Engine Optimization) Untuk Meningkatkan Penghasilan Dari Website
Ransomeware
Peningkatan tidak hanya terjadi pada teknologi yang berdampak baik, namun juga pada serangan ransomware dan kebocoran data. Lonjakan pada serangan ransomware dan kebocoran data pada 2021 tampaknya akan meluas ke tahun mendatang. Perampokan dan pemerasan di dunia maya membobol jaringan korban untuk menenkripsi data, lalu meminta tebusan.
Tebusan tersebut biasanya dibayarkan melalui mata uang kripto yang sebagai imbalan agar data bisa dibuka kembali Pertemuan beberapa faktor telah memicu tren serangan siber ini, termasuk nilai mata uang kripto yang melonjak, kesediaan korban untuk membayar, dan kesulitan yang dimiliki pihak berwenang dalam menangkap penyerang atau peretas.
Perusahaan keamanan siber SonicWall menulis pada akhir Oktober: “Dengan 495 juta serangan ransomware yang dicatat oleh perusahaan pada tahun ini hingga sekarang, 2021 akan menjadi tahun yang paling mahal dan berbahaya dalam catatan (kejahatan siber).”
“Ketika saya memikirkan tentang 2022, hal yang paling saya dan rekan saya pikirkan adalah ransomware. Ini terlalu menguntungkan,” tulis Sandra Joyce, wakil presiden eksekutif dan kepala intelijen global di perusahaan keamanan siber Mandiant.